Tanpa kita sadari, kadang kita "merusak" mata sendiri. Tindakan-tindakan apa sih yang bisa membuat mata kita jadi tidak normal?
Mata merupakan organ penting di tubuh kita. Sekitar 95 persen informasi yang diterima
otak, masuk melalui panca indera penglihatan tersebut. Dikatakan dr Zulhafdy M Sp.M, mata juga sebagai jendela tubuh kita. "Beragam penyakit yang menyerang tubuh bisa terdeteksi melalui mata. Ini karena pada mata terdapat banyak sekali pembuluh darah, jaringan saraf berukuran halus," ujar dokter mata di RS Husada Jakarta ini.
KLIK - Detail Untuk menguji apakah seseorang mengidap hepatitis, biasanya dokter juga akan memeriksa bola matanya yang tampak kekuningan warnanya. Adanya kencing manis, pada gradasi tertentu ditandai oleh adanya bercak perdarahan pada bola mata. Demikian pula kalau menderita hipertensi, maka persilangan antara pembuluh darah vena dan arteri di bola mata terlihat lebih kaku.
Karena begitu pentingnya kondisi mata tetap sehat, kata Zulhafdy, setiap orang tua harus benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan anak termasuk kondisi mata. Apakah normal atau tidak "Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua sebelum memutuskan, untuk membawa anaknya ke dokter mata," tutur Zulhafdy.
Bayi usia 8 - 12 bulan, dikatakan Zulhafdy sudah terbentuk kordinasi antara tangan dan mata. "Setelah melihat sesuatu yang dekat, maka tangannya akan berusaha meraih. Sebaliknya kalau bayi terlihat cuek aja, berarti ada sesuatu dengan matanya. Hal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter.
Guru play group atau TK, kata Zulhafdy, mestinya concern dengan ketajaman penglihatan murid-muridnya. "Tidak jarang, lho, murid yang tadinya selalu mendapat nilai bagus, tiba-tiba merosot setelah duduknya dipindah ke kursi di barisan belakang. Jangan-jangan si anak tidak bisa melihat jauh. Ini perlu segera diketahui dan diatasi sebelum kondisi mata semakin parah."
Begitu pula bila anak sering mengeluh nyeri kepala dan menghindari pekerjaan yang dekat, seperti membaca atau menulis. "Jangan langsung dicibir. Siapa tahu karena bocah itu tidak bisa melihat dekat, atau karena mengidap buta warna. Oleh sebab itu, segera periksakan ke dokter," urai Zulhafdy.
LAKUKAN RECOVERY
Menyoal hobi anak berlama-lama menonton acara televisi, main play station, atau main game di komputer, diakui Zulhafdy, dapat berakibat buruk bagi penglihatannya. "Bukan apa-apa, sinar ultra violet yang terpapar dari layar monitor televisi bisa membahayakan mata," katanya.
"Meski kadar sinar ultra violet dari layar televisi terbilang ringan, namun bila berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu lama, pada akhirnya dapat merusak retina mata. Risikonya, bisa mengurangi ketajaman penglihatan, lho," ujar Zulhafdy. Sinar ultra violet, bila mengenai kulit saja bisa dirusak apalagi mengenai mata. "Contoh ekstrim, cobalah melihat sinar las. Dalam semenit saja dapat membuat pandangan mata menjadi gelap. Hal ini disebabkan banyaknya sel retina yang rusak."
Untuk mengurangi dampak buruk sinar ultra violet pada mata, Zulhafdy menganjurkan agar orang tua selalu memastikan jarak anak dari televisi minimal 3 kali panjang diagonal layar televisi. "Pastikan pula bahwa tampilan gambar di layar senantiasa tajam dan pancaran cahaya dari layar harus lembut."
Diajurkan pula untuk mengistirahatkan mata sedikitnya 5 menit pada setiap 30 menit menonton televisi atau main play station. Masa istirahat itu dimanfaatkan untuk melihat yang jauh, seperti melihat ke luar jendela atau ke luar rumah.
Tujuannya untuk recovery bagi sel-sel retina mata yang rusak akibat terpapar sinar ultra violet, alias mengembalikan mata ke kondisi seimbang. "Setelah lima menit biasanya kondisi mata sudah segar kembali karena sel-sel retina yang rusak sudah diganti dengan sel-sel baru," tandas Zulhafdy.
Memberi kesempatan istirahat pada mata juga memberi manfaat lain. Dikatakan Zulhafdy, Mereka yang bekerja di depan layar komputer selama 8 jam dengan diselingi istirahat selama 10 menit setiap jam terbukti lebih akurat dari mereka yang bekerja 4 jam secara terus-menerus. "Saya sudah sering membuktikannya," ujarnya.
Menyoal masa recovery seyogianya dengan melihat yang hijau, kata Zulhafdy, tidak ada yang mengharuskan warna hijau. "Memang warna hijau terasa lembut di mata, namun yang terpenting selama recovery adalah memberi kesempatan mata memandang sejauh mungkin untuk mengembalikan kondisi mata menjadi segar kembali."
TIDAK RILEKS
Berbeda dengan kebiasaan membaca buku. Kata Zuhafdy, karena tidak ada paparan sinar ultra violet, sehingga tidak perlu melarang anak membaca buku selama mungkin. "Hanya saja, posisi tubuh saat membaca buku seyogianya duduk dalam posisi rileks dan di bawah cahaya penerangan yang cukup pula, tidak terlalu silau apalagi terlalu gelap," katanya. Untuk tujuan agar mata tetap rileks saat membaca, dianjurkan agar jarak mata dengan bacaan sekitar 30 cm. "Jarak tersebut merupakan rata-rata, dimana posisi mata saat membaca dalam kondisi rileks."
Dengan alasan posisi mata rileks pula, sehingga Zulhafdy tidak menganjurkan membaca sambil tiduran. "Posisi tidur membuat otot bola mata akan menarik bola mata ke arah bawah supaya mata bisa melihat ke arah bawah. Ini berarti otot bola mata tidak rileks lagi. Demikian sebaliknya, kalau mata melihat ke atas," ujar Zulhafdy sambil mencontohkan.
"Bagi mereka yang mata normal, posisi membaca sambil tidur mungkin tidak berpengaruh pada mata. Paling-paling membuat kepala terasa nyeri, sehingga tidak tahan lama membaca. Bandingkan, seandainya membaca dengan posisi duduk. Bisa tahan berjam-jam," kata Zulhafdy. Sebaliknya, bagi mereka dengan mata minus maupun mata plus, posisi membaca sambil tiduran akan mempercepat kerusakan mata, semisal, pertambahan minus relatif lebih cepat. "Oleh sebab itu, jangan biasakan membaca sambil tiduran," kata Zulhafdy sekali lagi.
SENAM MATA KURANGI KETEGANGAN
Tanpa kita sadari, kadang kita "menyiksa" mata kita sendiri. Misalnya, kita sudah delapan jam memelototi angka-angka atau huruf di layar komputer. Atau memakai lensa mata delapan jam perhari. "Penyiksaan" lain yang sering tidak kita sadari adalah membaca sambil tiduran di bawah lampu yang tidak cukup terang. Melihat kebiasaan buruk itu, tak heran semakin banyak orang bermasalah dengan mata.
KLIK - Detail Kebiasaan-kebiasaan buruk di atas membuat otot-otot di sekeliling mata menjadi kaku dan menekan bola mata, mengubah bentuknya serta menghambat sirkulasi. Akibatnya, mata menderita rabun jauh atau dekat. Ketegangan otot di kelopak mata juga dapat mengakibatkan pergeseran bola mata. Lebih gawat lagi, bisa berakibat katarak.
Salah satu cara mereduksi ketegangan otot mata adalah melakukan latihan sebagai berikut:
1. Pijat daerah bawah kedua mata menggunakan jari tengah.
2. Tekan sedikit dan rasakan otot-otot mata yang kaku.
3. Latihan ini bisa memberikan energi baru bagi mata. Tetapi ingat, jika baru pertama kali mencoba, jangan terlalu berlebihan melakukan latihan ini, karena dapat menyebabkan nyeri kepala.
4. Kemudian, beralih pada tulang atas mata. Berikan pijatan beberapa kali. Anda bisa menggunakan ibu jari untuk bagian ini.
5. Pijat bagian urat-urat yang kaku di bagian atas mata dekat hidung, lalu arahkan ke sudut mata dan pijat perlahan. Lakukan latihan ini pada kedua mata. Lalu pindah ke otot-otot di bagian atas alis.
Memijat bagian yang kaku di sekeliling mata diyakini dapat membantu memperbaiki kondisi bola mata yang telalu menonjol. Juga mata yang sakit, sensitif terhadap cahaya, atau mata yang terlalu sipit.
Gunakan Telapak Tangan.
Cara lain untuk meredakan kelelahan mata adalah dengan menggunakan telapak tangan. Caranya, letakan telapak tangan di masing-masing mata, lalu silangkan jari-jari kedua tangan satu sama lain. Setelah kedua mata tertutup oleh telapak tangan dan tak ada cahaya yang masuk melalui sela-sela jari, biarkan mata terbuka. Tahan posisi itu beberapa saat dan pastikan, Anda benar-benar melihat kegelapan. Lakukan ini beberapa kali sehari.
KLIK - DetailGerakan Mata
Melatih gerakan mata bisa dilakukan dengan tiga cara:
1. Menggerakkan Mata.
Cari posisi duduk menghadap tepat ke dinding. Dari tempat duduk Anda, pandang suatu titik sebagai pusat pandang yang menjadi titik awal. Lalu perlahan-lahan arahkan bola mata ke kiri sejauh mungkin tanpa harus menggerakkan kepala. Lalu arahkan lagi ke posisi titik awal. Ulangi gerakan tadi ke arah kanan dan kembalikan ke posisi semula.
Kemudian, arahkan bola mata ke atas perlahan-lahan dan kembalikan ke titik awal. Lakukan hal serupa ke arah bawah. Yang harus diperhatikan adalah pastikan kepala selalu tegak dan Anda selalu mengarahkan mata kembali ke titik awal sebelum melakukan gerakan yang lain. Jika belum terbiasa, jangan melakukan tergesa-gesa karena bisa mengakibatkan sakit kepala. Bagi pemula, lakukan gerakan ini sekali dalam sehari. Jika sudah terbiasa, lakukan latihan sekitar 10 kali perhari.
2. Memutar Bola Mata
Latihan berikutnya, memutar bola mata. Seperti latihan tadi, mula-mula arahkan bola mata ke kiri, sejauh yang Anda mampu. Lalu putar ke kanan, ke atas, ke bawah, dan kembali ke posisi kiri. Lakukan latihan ini, awalnya sekali dalam sehari secara perlahan.
3. Latihan Objek Mata
Anda juga bisa berlatih dengan melihat objek yang sangat jauh, lalu alihkan pandangan ke objek yang sangat dekat dengan mata. Untuk objek yang dekat pilih objek berwarna hijau, tetapi tidak terlalu terang. Pasalnya, warna hijau bisa menyejukkan mata yang kelelahan. Sebelum istirahat di malam hari, cobalah buka mata lebar-lebar dan basuh ke dalam air yang mengalir. Lakukan 12 kali, gunanya untuk membersihkan mata setelah seharian beraktivitas.
Ginjal Mempengaruhi Mata
Ahli refleksi percaya bahwa penyakit ginjal dapat mempengaruhi keadaan mata. Jika ingin mata Anda jernih dan terang, ada baiknya menstimulasi ginjal dengan cara memijat titik-titik di telapak tangan atau di telapak kaki yang berkaitan dengan ginjal.
Anda juga bisa memijit daerah di antara dua jari kaki. Ini berfungsi untuk memelihara kesehatan mata. Alhasil, tanpa mengeluarkan biaya pun, Anda pun bisa melakukan perawatan mata.
Sumber : www.husada.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar